1Berita, AS – Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam serangan udara Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang mengakibatkan kematian dua komandan dari Garda Revolusi Iran (IRGC).
Menurut pernyataan dari juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada Axios, AS “tidak terlibat dalam serangan itu dan tidak mengetahui rencana tersebut sebelumnya.” AS juga telah menginformasikan posisi ini langsung kepada Iran.
Dalam insiden tersebut, pada Senin (1/4), pesawat tempur Israel menyerang gedung konsulat Iran, menewaskan komandan senior IRGC, Mohammad Reza Zahedi.
Pejabat Israel dan AS menyatakan bahwa Israel telah memberitahu AS beberapa menit sebelum serangan terjadi, tanpa meminta persetujuan AS dan tanpa menyediakan detail spesifik tentang rencana tersebut.
Informasi tersebut diterima AS ketika pesawat tempur sudah berada di udara dan tanpa indikasi bahwa serangan itu akan ditargetkan ke gedung konsulat.
Israel, melalui juru bicaranya, Daniel Hagari, menegaskan bahwa target serangan udara mereka adalah “gedung militer pasukan Al Quds,” bukan konsulat, menuduh bahwa gedung tersebut adalah fasilitas militer yang digunakan oleh pasukan Al Quds dan menyamar sebagai bangunan sipil.
Menanggapi serangan tersebut, Iran bersumpah akan membalas, sedangkan Suriah menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan erat antara Iran dan Suriah.
Setelah serangan di Damaskus, laporan mengenai peluncuran drone dari Suriah ke arah Israel muncul, tetapi serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh sistem pertahanan udara Israel.
Di sisi lain, AS mendeteksi serangan drone ke Garnisun Al-Tanf di Suriah, yang berhasil dinetralkan oleh militer AS tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.
Insiden tersebut menandai eskalasi konflik antara Israel dan Iran beserta sekutu-sekutunya di Timur Tengah, dengan AS mengingatkan tentang potensi serangan langsung oleh milisi sekutu Iran terhadap Israel sebagai balasan atas insiden ini.