1Berita, Tel Aviv – Pejabat tinggi Israel telah memberitahu pemerintah Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan melakukan tindakan balasan terhadap Iran, menurut sumber dari pejabat AS yang diwawancarai oleh Bloomberg dan memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa rencana serangan balasan Israel ke Iran merupakan bagian dari diskusi privat yang berlangsung pada Kamis (18/4).
Dalam diskusi tersebut, disebutkan bahwa Israel mungkin akan melakukan serangan dalam waktu 24 hingga 48 jam. Setelah 24 jam berlalu dari pembicaraan tersebut, terjadi tiga ledakan di dekat bandara Isfahan, yang terletak di wilayah tengah Iran.
Isfahan dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan nuklir di Iran dan juga memiliki fasilitas riset militer serta pangkalan militer.
Pentagon dan Dewan Keamanan Nasional AS menolak memberikan komentar mengenai serangan balasan yang dilakukan oleh Israel. Gedung Putih menyatakan tidak mendukung serangan tersebut.
Menurut pernyataan seorang pejabat AS kepada CNN, serangan yang dilakukan oleh Israel ke Iran tidak menargetkan reaktor nuklir yang ada di Isfahan.
Akibat dari serangan tersebut, Iran segera mengaktifkan sistem pertahanan negaranya. Penerbangan dari dan ke beberapa kota di Iran juga dihentikan.
Sementara itu, militer Iran mengklaim bahwa ledakan tersebut berasal dari sistem pertahanan udara mereka yang berhasil menembak jatuh drone yang melintasi ruang udara Isfahan. Mereka juga menyatakan bahwa tidak terjadi serangan rudal ke kota tersebut.