1Berita, Jakarta – Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menyatakan bahwa Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memberi ‘pelajaran yang tak terlupakan’ kepada Israel melalui serangan pesawat tanpa awak dan rudal baru-baru ini.
Menurut Raisi, tindakan tersebut merupakan bagian dari hak Iran untuk ‘membela diri’ sebagai reaksi terhadap serangan Israel, terutama serangan terhadap fasilitas diplomatiknya di Damaskus, Suriah.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, pada hari Minggu, Raisi berkata, “Anak-anak Anda yang berani dan gigih di IRGC, dengan kerjasama dan koordinasi dari seluruh sektor pertahanan dan politik, telah membuka babak baru dalam sejarah dominasi Iran dan memberikan pelajaran kepada musuh Zionis.”
Raisi juga menyebutkan bahwa operasi militer yang dilakukan oleh Garda Revolusi ke wilayah yang dikuasai Israel dirancang dengan matang dan cerdas, menyasar beberapa pangkalan militer Israel.
Lebih lanjut, Raisi menjelaskan bahwa selama enam bulan terakhir, Iran telah memanfaatkan semua mekanisme yang diakui secara internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, untuk menanggapi serangan Israel yang berkelanjutan di Gaza, Palestina.
“Kami telah menggunakan setiap alat regional dan internasional yang tersedia untuk menarik perhatian global terhadap ancaman serius akibat kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi pelanggaran yang berulang kali dilakukan oleh rezim Zionis,” tulis Raisi.
Namun, Raisi menambahkan dengan kecewa bahwa Dewan Keamanan, yang dipengaruhi oleh AS dan beberapa negara pendukung lain dari Israel, telah gagal melaksanakan tugasnya.
Raisi menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas regional sangat penting bagi keamanan nasional Iran dan mengatakan bahwa komitmen Iran terhadap keamanan adalah bukti dedikasi negara tersebut dalam membela kepentingan negara-negara Timur Tengah.
Menurutnya, perlawanan terhadap segala bentuk pendudukan dan terorisme adalah kunci untuk menghidupkan kembali perdamaian dan keamanan regional. Dia juga mengkritik tindakan militer Israel di Palestina, yang dia sebut sebagai genosida, dan menyatakan bahwa kebijakan kekerasan Israel adalah akar dari krisis regional.