Thursday, March 27, 2025
spot_img
HomeUncategorizedKasmidi Bulang: Dari Wakil Bupati Hingga Calon Pemimpin Kutim 2024

Kasmidi Bulang: Dari Wakil Bupati Hingga Calon Pemimpin Kutim 2024

SANGATTA – Tahun 2024 disebut sebagai tahun politik dengan rangkaian pemilihan legislatif, presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi salah satu dari 508 kabupaten/kota yang akan memilih bupati baru.

Menjelang ajang tersebut, Kasmidi Bulang menjadi salah satu tokoh yang dipastikan ikut dalam pencalonan. Nama ini tentu tak asing bagi masyarakat Kutim. Pria kelahiran Sangatta pada 31 Desember 1976 ini saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kutim. Setelah mengabdi selama dua periode, ia kini siap maju sebagai calon bupati.

Secara rekam jejak, Kasmidi Bulang memiliki keunggulan dibandingkan calon lain. Karier politiknya dimulai sejak usia 27 tahun ketika ia terpilih sebagai anggota DPRD Kutai Timur termuda pada 2004. Ia memperoleh suara tertinggi dari 25 anggota dewan lainnya. Pada 2009, ia kembali terpilih dan menjabat sebagai Ketua Komisi B, serta dipilih menjadi Ketua DPRD Kutim. Kemampuannya sebagai wakil rakyat semakin terlihat ketika ia kembali terpilih pada 2014 dan menjabat sebagai Ketua Komisi C.

Pada tahun 2016, Kasmidi dipilih oleh Ismunandar untuk mendampinginya sebagai calon wakil bupati Kutim. Pasangan “ISMU-KB” (Ismunandar-Kasmidi Bulang) akhirnya terpilih. Setahun kemudian, pada 28 Januari 2017, Kasmidi terpilih sebagai Ketua DPD II Partai Golkar.

Sebagai wakil bupati, performa Kasmidi Bulang terbukti gemilang. Pada tahun pertama masa jabatannya, Kutim meraih penghargaan dari Kemenkes RI karena berhasil mengurangi angka penularan malaria hingga 75 persen. Selain itu, Kutim juga mendapatkan penghargaan dari BKKBN Pusat sebagai pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) tercepat se-Kaltim.

Peran Kasmidi dalam sektor olahraga dan pembinaan kepemudaan juga diakui dengan Penghargaan Kabupaten atau Kota Layak Pemuda dari Kemenpora RI. Tahun 2018, Kutim memperoleh 17 penghargaan, sementara tahun 2019, total penghargaan yang diraih mencapai 26.

Ujian di Pucuk Pimpinan

Di balik prestasinya, Kasmidi Bulang juga menghadapi tantangan sebagai birokrat. Ia harus menangani defisit anggaran daerah selama dua tahun berturut-turut akibat anjloknya harga batu bara. Tantangan ini diperparah dengan pandemi Covid-19 pada 2020. Saat itu, Ismunandar terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK pada 2 Juli 2020 dan dinonaktifkan sebagai bupati. Empat hari kemudian, Kasmidi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim oleh Kemendagri RI. Fokusnya adalah menyelesaikan masalah keuangan daerah, hutang pemerintah, gaji dan honor Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), serta penanganan Covid-19.

“Fokus lainnya yakni tunjangan pegawai, imam masjid, pendeta, honor RT, Doja, ADD, dan utang yang harus diselesaikan bakal menjadi prioritas,” tegasnya.

Kemampuannya melobi pemerintah pusat menunjukkan kepiawaiannya dalam politik, meski menjabat sebagai birokrat “pemula”.

Matang di Waktu yang Tepat

Pada Pilkada Kutim 2020, pasangan calon bupati-wakil bupati Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang keluar sebagai pemenang atas dua paslon lainnya. Meski banyak dukungan agar mencalonkan diri sebagai bupati, Kasmidi memilih untuk tetap belajar dan mendampingi sebagai wakil bupati.

Setelah mengabdi dua periode sebagai Wabup Kutim, Kasmidi Bulang kini mantap maju dalam Pilkada Kutim 2024. Di usianya yang kini 47 tahun, ia siap menjadi bupati Kutim selanjutnya, menunjukkan kematangan sebagai politisi muda dengan segudang pengalaman.


BERITA LAINNYA

LEAVE A REPLY

Masukkan komentar anda!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

- Advertisment -spot_img

Berita Populer