1Beritacom – Buya Anwar Abbas dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar band internasional Coldplay untuk tidak menggelar konser di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan antara MUI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno.
“Kita doakan Coldplay jangan datang lagi ke Indonesia. Karena bagaimana pun juga Pak Sandiaga itu kan menteri negara Republik Indonesia,” kata Anwar, Selasa (19/3), seperti dikutip dari Detik.
Anwar menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila dan hukum di Indonesia tidak memperbolehkan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Dia juga menegaskan bahwa semua agama di Indonesia menolak praktik LGBT.
“Sementara sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu tidak boleh ada undang-undang, tindakan, dan kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama,” ujarnya.
“Enam agama yang diakui oleh negeri ini tidak ada yang menolerir satu pun praktik LGBT. Tapi itu peristiwa sudah selesai. Ke depan tidak ada lagi seperti itu insyaallah,” sambungnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno tampak merespons dengan senyum.
Sebelumnya, MUI telah mengkritik kehadiran Coldplay di Indonesia dengan menyebut band tersebut memiliki dukungan yang kuat terhadap LGBT.
Meski tidak ada pernyataan resmi dari Coldplay yang mendukung LGBT, mereka dikenal karena menyuarakan inklusi terhadap semua golongan masyarakat, termasuk komunitas LGBT yang sering mengalami diskriminasi.
Chris Martin, vokalis Coldplay, juga beberapa kali terlihat membawa bendera pelangi di atas panggung konser sebagai simbol dukungan terhadap hak-hak dan keberagaman komunitas tersebut.