1Berita, Rusia – Kritikus Kremlin telah mendorong warga Rusia untuk menggelar protes besar-besaran di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari terakhir pemilihan presiden Rusia, Minggu (17/3). Pemilihan ini diperkirakan akan memperkuat pemerintahan Vladimir Putin.
Pemungutan suara selama tiga hari ini telah terganggu oleh serangkaian serangan dari Ukraina dan kelompok sabotase pro-Ukraina. Kritikus juga mencatat adanya aksi penangkapan warga yang dituduh melakukan tindakan melanggar selama pemungutan suara.
Pemimpin oposisi Alexei Navalny telah mendesak warga untuk berprotes pada hari terakhir pemilihan. Yulia Navalnaya, istri Navalny, kembali menguatkan seruan tersebut dan mendorong pengunjuk rasa untuk hadir dalam jumlah besar di TPS.
Pada saat yang sama, perbedaan pendapat publik di Rusia telah mendapat tekanan sejak dimulainya konflik di Ukraina, dengan peringatan dari pihak berwenang terhadap protes pemilu.
Warga Rusia telah menanggapi seruan ini, dengan beberapa yang berencana untuk mengikuti demonstrasi pada hari Minggu, mengekspresikan harapan bahwa protes tersebut akan menunjukkan ketidaksetujuan terhadap konflik dan menentang rezim.
