1Berita, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti peran penting Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia, yang mencapai 97 persen, melebihi rata-rata negara lain. Dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), UMKM juga memainkan peran signifikan, mencapai 61 persen. Meskipun demikian, hanya 20 persen dari 64 juta UMKM di Indonesia yang memiliki akses ke pembiayaan perbankan.
Sri Mulyani menyampaikan hal ini dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024, di mana dia menekankan bahwa masih ada 29 juta UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan, sehingga terpaksa bergantung pada rentenir dengan tingkat bunga yang tinggi. Masalah ini membuat sulit bagi UMKM untuk berkembang.
Untuk mengatasi masalah ini, Sri Mulyani mendorong BRI, melalui BRILink, untuk mencapai 29 juta pelaku usaha kecil ini agar mereka dapat mengakses pembiayaan yang diperlukan. Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan perekonomian domestik.
Meskipun demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah tetap berperan dalam memberikan subsidi untuk mendukung UMKM. Contohnya adalah subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan melalui Bank Himbara. Subsidi ini, senilai Rp47 triliun untuk tahun 2024, bertujuan untuk menurunkan bunga KUR dari 6 persen menjadi 3 persen, dengan harapan mengurangi beban UMKM.
Dengan demikian, instrumen-instrumen seperti KUR menunjukkan bahwa APBN dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi UMKM dengan memanfaatkan dana perbankan, sambil mengurangi beban keuangan yang mereka hadapi.
, UMKM juga memainkan peran signifikan, mencapai 61 persen.){kind=link}