1Berita, Jakarta – Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, mengenang kembali pengalaman pertamanya berkecimpung di dunia politik melalui Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Jakarta memiliki makna khusus bagi AHY, menjadi titik awal kariernya di panggung politik. “DKI Jakarta ini tentunya spesial bagi saya pribadi karena perjuangan saya pertama kali di dunia politik di sebuah kancah Pilkada rasa Pilpres,” kata AHY di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/4).
Bagi AHY, Jakarta merupakan kota yang selalu menarik, tidak hanya dari aspek ekonomi dan bisnis, tapi juga politik.
Ia mengingat bagaimana banyak orang mempertanyakan keputusannya untuk meninggalkan karier militernya sebagai mayor TNI dan terjun ke politik, khususnya dalam kontestasi Pilgub DKI.
“Banyak yang tanya, ada urusan apa seorang perwira relatif masih muda, TNI, pangkat mayor kok berani-beraninya turun ke panggung politik Pilgub DKI Jakarta,” tanya AHY, mengulangi pertanyaan yang sering diajukan kepadanya kala itu.
Baginya, keputusan untuk mencalonkan diri sebagai gubernur adalah sebuah panggilan sejarah yang sulit dijelaskan secara rasional.
AHY juga menyampaikan rasa panggilannya untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan pemerintahan melalui politik. Saat berbicara di hadapan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, AHY mengapresiasi upaya blusukan yang dilakukan oleh gubernur, menekankan pentingnya kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Menurut AHY, kegiatan seperti blusukan, yang juga dilakukannya saat berpolitik, sangat diapresiasi oleh masyarakat Jakarta.
“Dulu kita melakukan hal serupa, ada 44 kecamatan, betul masih sama kan? atau berkurang? Sampai ke Kepulauan Seribu juga, barat, Jaktim, pusat, hari ini masih kita rasakan ada kemajuan yang dirasakan,” kata AHY.
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, AHY yang didukung oleh beberapa partai politik, termasuk Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN, akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
